Peran Perempuan dalam Adat Istiadat Gorontalo
Keywords:
Peran, Perempuan, dan Adat IstiadatAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran perempuan khususnya peran utama dan peran pendukung, baik dalam pelaksanaan adat perkawinan, dalam pelaksanaan adat kelahiran, dan dalam pelaksanaan adat kematian di Gorontalo. Metode Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (filed research) yang dilakukan di Gorontalo, dengan melihat bagaimana peran perempuan dalam adat perkawinan, kelahiran dan kematian. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologis dan pendekatan historis, dengan menggunakan dua sumber data (primer dan sekunder), kemudian dalam mengumpulkan data melalui dua teknik yaitu; observasi dan wawancara, dalam menganalisis data dengan cara mengumpulkan data-data, kemudian melakukan pemeriksaan dan pengkajian, selanjutnya data informasi di dalami, dikaji, dan disimpulkan dengan cara deskriptif sebagai hasil penelitian akhir.
Berdasarkan hasil penelitian, peran perempuan dalam adat perkawinan Gorontalo yaitu; pada tahapan ini peran perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki, hanya pada bagian-bagian tertentu saja seperti pramusaji khusus untuk tamu perempuan, mempersiapkan pelaksanaan adat, mendampingi laki-laki dalam pelamaran, modelo, mohama, dan sebagai pengiring adat dan pengantin. Kemudian peran perempuan dalam adat kelahiran, pada tahapan ini hampir semua pelaksanaan adat di dominasi oleh perempuan dibandingkan laki-laki, yang paling berperan dalam semua tahapan adat secara teknis adalah hulango. Selanjutnya peran perempuan dalam adat kematian, pada tahapan adat ini hampir sebanding antara perempuan dan laki-laki, perempuan lebih banyak berperan jika yang meninggal adalah perempuan, kemudian pada proses pelaksanaan hileiya perempuan pun cukup berperan aktif terutama dalam proses pengajian, zikir dan pelaksanaan tinilo.
Secara umum peran perempuan dalam tiga tahapan adat perkawinan, kelahiran dan kematian hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah memahami teknis pelaksanaan adat Gorontalo, oleh sebab itu penting untuk melakukan regenerasi dalam pelaksanaan adat agar pelaksana adat dari unsur perempuan, tidak akan hilang begitu saja terutama peran dari seorang hulango. Pemerintah sebaiknya mulai melakukan perbaikan dalam teknis pelaksanaan adat, khususnya dalam hal keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan adat.