PENCANTUMAN IDENTITAS PERKAWINAN SIRI PADA STATUS KEPENDUDUKAN DI DINAS CATATAN SIPIL KABUPATEN GORONTALO

Abstract

Salah satu persoalan yang dapat dijumpai adalah seorang wanita (gadis) menikah dengan seorang perjaka atau seorang lelaki yang beristri namun status pernikahan tidak dicatatkan namun hanya diketahui oleh pemerintah desa, membuat perubahan pada status menikah pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan status di KTP menjadi Kawin. Seiring berjalannya waktu, terjadi perceraian atau pisah tanpa bukti perceraian, dan sang wanita hendak menikah lagi dengan orang lain, dan ingin dicatatkan secara resmi. Pernikahan ini menjadi terhalang secara administratif dikarenan status perkawinan sang wanita pada KTP yang terlanjut diubah menjadi menikah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kasus  (case study) yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena dampak pencantuman status pada KTP sebagai akibat dari nikah siri.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Permasalahan pencantuman identitas kawin pada status kependudukan (KTP) pasangan nikah siri adalah bentuk kesalahan prosedur oleh petugas, dikarenakan desakan kepentingan perubahan status KTP oleh pemohon. 2) Mekanisme Pergantian Atau Perubahan Status Perkawinan Pada KTP Akibat Pernikahan Sirri, mengacu pada ketentuan yang berlaku. 3) Perspektif Hukum Positif terhadap Perubahan status perkawinan pada KTP akibat Pernikahan Siri,  hingga saat ini belum ada ketentuan khusus. Dalam perspektif Hukum Keluarga Islam terhadap Perubahan status perkawinan pada KTP akibat Pernikahan Siri KTP mampu memberikan nilai kemaslahatan bagi pasangan perkawinan, namun disisi lain memberikan pelemahan terhadap kewajiban pencatatan perkawinan sebagaimana diamanahkan dalam Kompilasi Hukum Islam.