DAMPAK TRADISI KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA SIDOMULYO SELATAN KABUPATEN GORONTALO

Authors

  • Ratih Manoppo Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo
  • Rahmawati Caco Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo
  • Zumiyati Sanu Ibrahim Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo
  • Rizal Darwis Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Abstract

Tradisi kembar mayang membawa dampak baik dan positif dalam karakter sosial dimasyarakat. Sanksi sosial dalam masyarakat pada Tradisi kembar mayang ini yaitu seseorang yang sudah pernah menikah berarti tidak lagi menggunakan kembar mayang. Namun jika salah satu pengantin ada yang belum pernah menikah maka tetap bisa digunakannya kembar mayang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research) yang dilakukan dengan mencari data melalui survei lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif, yakni data primer, yaitu data yang diperoleh dari wawancara langsung dengan informan yang diperlukan untuk memberi pemahaman secara jelas dan lengkap terhadap data sekunder, dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari jurnal, tesis dan buku-buku bacaan yang berkaitan dengan bahan-bahan yang diteliti, dan referensi lain yang membahas tentang penelitian sejenis. Dari fokus kajian pembahasan ini disimpulkannmasyarakat setempat pun yang senantiasa dengan perilaku baik mereka, ramah tamah, simpati yang otomatis terbukti bahwa menerima pendatang baru dengan sangat baik dalam lingkungan mereka.

Downloads

Published

2024-08-01

How to Cite

Manoppo, R. ., Caco, R. ., Sanu Ibrahim, Z. ., & Darwis, R. (2024). DAMPAK TRADISI KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA SIDOMULYO SELATAN KABUPATEN GORONTALO. AS-SYAMS, 5(2), 14–25. Retrieved from https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/AS-SYAMS/article/view/1791

Issue

Section

Articles