Tradisi momasoro pada masyarakat Lauje di desa Palasa Kabupaten Parigi Moutong

Authors

  • Tita Rostitawati Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo, Indonesia
  • Muh Rusli Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo, Indonesia
  • Rahmat Arifudin Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo, Indonesia

Keywords:

Tradisi, Momasoro, Suku Lauje

Abstract

Momasoro adalah pelepasan perahu, yaitu sebuah ritual masyarakat suku Lauje yang dilakukan setiap akhir tahun sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta yang memberikan kesuburan atas hasil bumi dan penghidupan terhadap tumbuhan dan hewan. Selain itu juga momasoro menjadi sarana pengobatan yang dipercaya masyarakat suku Lauje. Upacara pelepasan perahu ini dilaksanakan di tepi pantai dengan menghanyutkan perahu yang berisikan sesajen. Semua kegiatan dalam tradisi ini yang mengendalikan adalah olongiyan (kepala adat) termasuk para penari sehingga bacaan maupun doa dibacakan oleh olongiyan . Dari proses itulah olongiyan berinteraksi dengan roh halus untuk meminta izin kepada tuan tanah. Masyarakat suku Lauje terus melestarikan budaya adat istiadat yang sudah menjadi bagian dari kearifan lokal dengan tidak mengesampingkan kekuasaan Yang Maha Pencipta. Adat istiadat merupakan salah satu pondasi dalam tatanan kehidupan sosial. Untuk menjaganya diperlukan pelestarian agar tetap bertahan hingga anak cucu. Perubahan paradigma kehidupan saat ini, dengan berbagai tantangan kemajuan teknologi adat istiadat hampir punah sehingga dibutuhkan semua pihak untuk dapat menjaga dan melestarikannya.

Downloads

Published

2022-12-28

How to Cite

Rostitawati, T., Rusli, M., & Arifudin, R. (2022). Tradisi momasoro pada masyarakat Lauje di desa Palasa Kabupaten Parigi Moutong. Philosophy and Local Wisdom Journal (Pillow), 1(1), 54–66. Retrieved from https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/philosophy/article/view/523

Issue

Section

Articles