RITUAL DAYANGO DI TENGAH MODERNISASI PERTANIAN
Main Article Content
Abstract
Tulisan ini bertujuan Penelitian untuk menggambarkan kearifan lokal yang semakin melemah dan penerapan teknologi pertanian semakin diandalkan pada pertanian jagung Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa Kesejahteraan petani yang diharapkan dengan adanya program agropolitan jagung hanya dinikmati kalangan petani kaya dan berlahan luas (farmer). Sementara petani berlahan sempit, petani penggarap dan buruh tani (peasant) tidak beranjak dari kondisi miskin. Petani semakin bertambah miskin ketika mereka ikut menerapkan teknologi pertanian yang berbayar mahal itu. Hasil panen melimpah tetapi terkuras untuk membayar teknologi. Agar tetap bisa bertahan hidup, sebagian memilih menjadi petani penggarap, buruh tani sebagian bertani apa adanya dengan tidak meninggalkan warisan leluhur; menggelar ritual dayango. Tulisan ini menyimpulkan bahwa ritual dayango yang ramah lingkungan semakin terdesak oleh modernisasi pertanian.