MAKNA SIMBOLIK DALAM TRADISI KARIA (PINGITAN) SUKU MUNA DI DESA OELONGKO KECAMATAN BONE KABUPATEN MUNA
Keywords:
Makna Simbolik, Trdisi, KariaAbstract
Penelitian yang berjudul “Makna Simbolik Tradisi Karia (Pinggitan) Suku Muna di Desa Oelongko Kecamatan Bone Kabupaten Muna” penelitian ini mengangkat dua permasalahan : 1) Bagaimana proses pelaksanaan tradisi karia (pingitan) suku Muna di Desa Oelongko Kecamatan Bone Kabupaten Muna; 2) Bagaimana makna simbolik dalam tradisi karia (pingitan) suku Muna di Desa Oelongko Kecamatan Bone Kabupaten Muna. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses tradisi karia (pingitan) suku Muna di Desa Oelongko Kecamatan Bone Kabupaten Muna dan untuk mengetahui makna dan simbol yang terkandung di dalam tradisi karia (pingitan) suku Muna di Desa Oelongko Kecamatan Bone Kabupaten Muna. jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi tradisi karia (pingitan) terdiri dari : 1) ka'alano bhansa (pengambilan mayang pinang) dan ka'alano kamba wuna (pengambilan kembang bunga); 2) ka'alano oe (pengambilan udara); 3) kafoluku (pemasukan peserta karia); 4) khabansule (perubahan posisi); 5) kafosampu (pemindahan peserta karia); 6) katandano wite (penyentuhan tanah); 7) linda ; 8) kabasano dhoa (pembacaan doa); 9) kalobino kalei (pemotong pohon pisang); 10) kaghorono bhansa (pembuangan mayang pinang). Dalam tradisi karia mengandung makna yaitu sebagai bentuk pensucian diri bagi perempuan suku Muna terhadap dosa-dosa yang mereka lakukan terhadap orang tua dan sarana pembelajaran awal terkait dengan kehidupan berumah tangga.