KONSEP MODERASI BERAGAMA DALAM DISKURSUS TAFSIR INKLUSIF

Main Article Content

Rifki Haluti
Arfan Nusi

Abstract

Tujuan dari tulisan ini adalah mengurai konsep moderasi beragama dalam tafsir-tafsir inklusif yang terus diproduksi oleh mufasir atau cendekiawan moderat agar terus-menerus menjadi pegangan umat secara luas, bagaimana maksud dan apa urgensinya moderasi beragama dalam teks. Selain itu, merespon kelompok-kelompok Muslim yang memahami Al-Qur’an yang terkesan kaku kaku, untuk kemudian dikonstruksi kembali. Karena jelas-jelas merugikan, bahkan penyulut rivalitas. Al-Qur’an samasekali tidak membenarkan adanya praktik kekerasan atas nama agama. Malahan sebaliknya, kalam Allah ini mendorong kepada sikap beragama yang adil, seimbang, toleran dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Tulisan ini ini menggunakan data-data kepustakaan yang bersifat deskriptif analisis dengan merujuk dan mengambil pemikiran para mufassir klasik maupun modern serta merujuk pada buku, artikel jurnal dan tulisan lainnya. Hasil tulisan ini menemukan, melalui pemahaman dasar dalam prinsip-prinsip Al-Qur’an, seseorang yang memiliki pemahaman inklusif dalam beragama sedikit demi sedikit akan melahirkan sikap eksklusif, saling menghargai, menerima dan bersikap toleran dalam kehidupan bermasyarakat.

Article Details

How to Cite
Haluti, R., & Nusi, A. (2024). KONSEP MODERASI BERAGAMA DALAM DISKURSUS TAFSIR INKLUSIF . Philosophy and Local Wisdom Journal (Pillow), 2(2), 96–111. Retrieved from https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/philosophy/article/view/1799
Section
Articles