MAKNA SIMBOLIK TRADISI WALIMA DALAM PERSPEKTIF SIMIOTIKA ROLAND BARTHES

Authors

  • Moh Afdan Olii IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
  • Muh Daviyansyah INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO
  • Nur Aprilia Lasido INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO
  • Nasar Lundeto INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO

Keywords:

Tradisi Walima, Masyarakat Gorontalo, Roland Barthes

Abstract

Peneliti ini merupakan sebuah refleksi dari konsep filsafat Roland gerard barthes yang banyak digunakan dalam proses pengambilan makna dari satu kebudayaan. Gagasan pemikiran Roland barthes yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu konotasi dan denotasi, berdasarkan konsep pemikiran ini, penulis mencoba menggali makna konotasi dan denotasi yang terdapat dalam tradisi walima masyarakat Gorontalo untuk menjabarkan aspek-aspek positif dan makna-makna dari setiap bagian dalam tradisi ini. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dalam proses penelitian. Untuk proses pengumpulan data peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Melalui pemikiran roland barthes, terdapat beberapa bagian-bagian dalam tradisi walima yang memiliki makna konotasi dan denotasi yaitu tolangga dan toyopo.

Downloads

Published

2024-08-12

How to Cite

Olii, M. A., Muh Daviyansyah, Lasido, N. A. ., & Lundeto, N. . (2024). MAKNA SIMBOLIK TRADISI WALIMA DALAM PERSPEKTIF SIMIOTIKA ROLAND BARTHES. Philosophy and Local Wisdom Journal (Pillow), 2(1), 17–32. Retrieved from https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/philosophy/article/view/1690