ARABISASI SEBAGAI IDENTITAS KEIMANAN

Authors

  • Hikmawati Sultani IAIN Sultan Amai Gorontalo
  • Muhammad Ismail IAIN Parepare

Abstract

slam adalah agama yang Allah swt., turunkan kepada Nabi Muhammad saw., di
tanah Mekkah dengan menggunakan bahasa Arab sebagai media mengkomunikasikan
antara wahyu dari langit kepada umat manusia. Ajaran Islam yang tertuang dalam al-
Qur’an dan hadis pun tersebar ke seluruh penjuru dunia hingga saat ini. Islam mengalami
akulturasi dengan tradisi di tempat ia tumbuh. Namun, ada beberapa hal dalam tradisi
Arab yang diyakini sebagai praktik keberagamaan yang bernilai religius atau sebagai
identitas keimanan. Penelitian ini hadir untuk memberikan distingsi pemahaman agama
berdasar hadis dan tradisi Arab yang berujung pada arabisasi sebagai identitas keimanan.
Penelitian ini merupakan peneliatan kualitatif dengan menyajikan data dengan
menggunakan analisis deskriptif. Artikel ini kemudian dikaji dengan menggunakan
pendekatan sosial kemasyarakatan. Hasil penelitian ini bermuara pada kesimpulan: 1)
adanya kesenjangan pemahaman dan kepentingan umat Islam antara satu generasi
dengan generasi lainnya, serta kesenjangan interpretasi disebabkan perbedaan situasi dan
kondisi sosial kemasyarakatan tertentu; 2) aspek budaya tidak bisa dibaikan dalam
kajian hadis, sebab terciptanya akulturasi. Mengabaikan suatu budaya dengan budaya
lain dalam memahami hadis nabi, merupakan suatu tindakan a historis dan tidak ilmiah;
dan 3) terdapat 3 persoalan yang dianggap sebagai legitimasi keimanan yang patut
diaplikasikan: bahasa Arab, persoalan pakaian, dan makanan.

References

bu ‘I>sa>, Muh{ammad bin ‘I>sa> bin Saurah bin Musa> bin al-D{aha>k al-Turmuzi>.

Sunan al-Tirmi>zi>, dalam Program al-Maktabah al-Syamilah, juz. 3. Cet.

; Mesir: Syirkah Maktabah wa Mat}ba’ Mus}t}fa> al-Ba>bi> al-H{alabi>, 1395

H/1975 M.

Dawam, Ainurrofiq. "Hadis dalam Analisis Mondar-Mandir: Refleksi Sosial

Kontemporer Hadis Rasulullah", dalam Barmawi Mukri,

Kontekstualisasi Hadis Rasulullah: mengungkap akar dan

implementasinya.Yogyakarta: Ideal, 2005.

Hidayah, Aida. "Konsep Anak Perspektif al-Qur’an: Kedudukan dan Hak-Haknya

dalam Keluarga". Makalah Program Studi Agama dan Filsafat UIN

Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.

Hidayat, Komaruddin.

Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian

Hermeneutik.Jakara: Paramadina, 1996.

Ismail, Syuhudi.

Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Telaah Ma’ani

Hadis al-Hadis tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal, dan

Lokal.Jakarta: Bulan Bintang, 2009.

Izutsu, Toshihiko.

Relasi Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap al-

Qur’an. Terj. Agus Fahri Husein (dkk.). Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya, 2003.

Al-Jabiri, Mohemed Abed.

Problem Peradaban: Penelusuran atas Jejak

Kebudayaan Arab, Islam dan Timur. Yogyakarta: Surgana, 2004.

Juwariyah.

Hadis Tarbawi. Yogyakarta: Teras, 2010

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.

Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat

Bahasa, 2008.

Muchtaram, Zuhairini.

Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.

Husein al-Munawar, Said Agil. “Metode Pemahaman Hadis: Kemungkinan

Pendekatan Historis Antropologis”, dalam Yunahar Ilyas dan M.

Mas’udi (ed.).

Pengembangan Pemikiran terhadap Hadis. Yogyakarta:

LPPI, 1996.

Suryadi.

Metode Kontemporer Memahami Hadis Nabi. Yogyakarta: Teras, 2008.

Shihab, Quraish. “Hubungan Hadis dan al-Qur’an: Tinjauan Segi Fungsi dan

Makna”, dalam Yunahar Ilyas dan M. Mas’udi (ed.).

Pengembangan

Pemikiran terhadap Hadis.Yogyakarta: LPPI, 1996.

Zuhri, Muhammad.

Telaah Matan Hadis: Sebuah Tawaran Metodologis.

Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam, 2003.

Downloads

Published

2023-01-15

How to Cite

Sultani, H., & Ismail, M. (2023). ARABISASI SEBAGAI IDENTITAS KEIMANAN . El-Mizzi : Jurnal Ilmu Hadis, 1(1), 57–75. Retrieved from https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/em/article/view/543