ARABISASI SEBAGAI IDENTITAS KEIMANAN
Abstract
slam adalah agama yang Allah swt., turunkan kepada Nabi Muhammad saw., di
tanah Mekkah dengan menggunakan bahasa Arab sebagai media mengkomunikasikan
antara wahyu dari langit kepada umat manusia. Ajaran Islam yang tertuang dalam al-
Qur’an dan hadis pun tersebar ke seluruh penjuru dunia hingga saat ini. Islam mengalami
akulturasi dengan tradisi di tempat ia tumbuh. Namun, ada beberapa hal dalam tradisi
Arab yang diyakini sebagai praktik keberagamaan yang bernilai religius atau sebagai
identitas keimanan. Penelitian ini hadir untuk memberikan distingsi pemahaman agama
berdasar hadis dan tradisi Arab yang berujung pada arabisasi sebagai identitas keimanan.
Penelitian ini merupakan peneliatan kualitatif dengan menyajikan data dengan
menggunakan analisis deskriptif. Artikel ini kemudian dikaji dengan menggunakan
pendekatan sosial kemasyarakatan. Hasil penelitian ini bermuara pada kesimpulan: 1)
adanya kesenjangan pemahaman dan kepentingan umat Islam antara satu generasi
dengan generasi lainnya, serta kesenjangan interpretasi disebabkan perbedaan situasi dan
kondisi sosial kemasyarakatan tertentu; 2) aspek budaya tidak bisa dibaikan dalam
kajian hadis, sebab terciptanya akulturasi. Mengabaikan suatu budaya dengan budaya
lain dalam memahami hadis nabi, merupakan suatu tindakan a historis dan tidak ilmiah;
dan 3) terdapat 3 persoalan yang dianggap sebagai legitimasi keimanan yang patut
diaplikasikan: bahasa Arab, persoalan pakaian, dan makanan.
References
bu ‘I>sa>, Muh{ammad bin ‘I>sa> bin Saurah bin Musa> bin al-D{aha>k al-Turmuzi>.
Sunan al-Tirmi>zi>, dalam Program al-Maktabah al-Syamilah, juz. 3. Cet.
; Mesir: Syirkah Maktabah wa Mat}ba’ Mus}t}fa> al-Ba>bi> al-H{alabi>, 1395
H/1975 M.
Dawam, Ainurrofiq. "Hadis dalam Analisis Mondar-Mandir: Refleksi Sosial
Kontemporer Hadis Rasulullah", dalam Barmawi Mukri,
Kontekstualisasi Hadis Rasulullah: mengungkap akar dan
implementasinya.Yogyakarta: Ideal, 2005.
Hidayah, Aida. "Konsep Anak Perspektif al-Qur’an: Kedudukan dan Hak-Haknya
dalam Keluarga". Makalah Program Studi Agama dan Filsafat UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.
Hidayat, Komaruddin.
Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian
Hermeneutik.Jakara: Paramadina, 1996.
Ismail, Syuhudi.
Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual: Telaah Ma’ani
Hadis al-Hadis tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal, dan
Lokal.Jakarta: Bulan Bintang, 2009.
Izutsu, Toshihiko.
Relasi Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap al-
Qur’an. Terj. Agus Fahri Husein (dkk.). Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya, 2003.
Al-Jabiri, Mohemed Abed.
Problem Peradaban: Penelusuran atas Jejak
Kebudayaan Arab, Islam dan Timur. Yogyakarta: Surgana, 2004.
Juwariyah.
Hadis Tarbawi. Yogyakarta: Teras, 2010
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008.
Muchtaram, Zuhairini.
Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
Husein al-Munawar, Said Agil. “Metode Pemahaman Hadis: Kemungkinan
Pendekatan Historis Antropologis”, dalam Yunahar Ilyas dan M.
Mas’udi (ed.).
Pengembangan Pemikiran terhadap Hadis. Yogyakarta:
LPPI, 1996.
Suryadi.
Metode Kontemporer Memahami Hadis Nabi. Yogyakarta: Teras, 2008.
Shihab, Quraish. “Hubungan Hadis dan al-Qur’an: Tinjauan Segi Fungsi dan
Makna”, dalam Yunahar Ilyas dan M. Mas’udi (ed.).
Pengembangan
Pemikiran terhadap Hadis.Yogyakarta: LPPI, 1996.
Zuhri, Muhammad.
Telaah Matan Hadis: Sebuah Tawaran Metodologis.
Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam, 2003.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Hikmawati Sultani, Muhammad Ismail
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.