PERKEMBANGAN HADITS PASCA KODIFIKASI SAMPAI 656 H
Keywords:
periodisasi hadist, transmisi hadist, Kodifikasi HadisAbstract
Perkembangan hadis pasca kodifikasi hingga tahun 656 H merupakan fase penting dalam sejarah Islam. Pada masa ini, hadis mengalami transformasi dari sekadar tradisi lisan menjadi sistem ilmiah yang terstruktur. Proses kodifikasi hadis yang dimulai pada abad ke-2 H memberikan landasan bagi munculnya berbagai kitab hadis utama, seperti Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim. Setelah kodifikasi, perhatian para ulama bergeser dari sekadar pengumpulan hadis kepada kritik sanad dan matan untuk memastikan keaslian riwayat. Periode ini juga ditandai dengan lahirnya metode ilmiah dalam kajian hadis, seperti ilmu rijal al-hadis, ilmu jarh wa ta'dil, dan klasifikasi hadis berdasarkan tingkat keautentikan. Para ulama besar, seperti Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan al-Nasa'i, berperan signifikan dalam menyempurnakan metodologi kajian hadis. Di sisi lain, interaksi antara berbagai madzhab dan tradisi lokal memperkaya, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam penerimaan dan pemahaman hadis. Studi ini bertujuan menganalisis perkembangan hadis selama periode tersebut dengan fokus pada kontribusi ulama, dinamika keilmuan, serta dampaknya terhadap pembentukan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis-analitis berdasarkan sumber primer dan sekunder. Hasilnya menunjukkan bahwa perkembangan hadis pada masa ini tidak hanya memperkuat tradisi keilmuan Islam, tetapi juga menjadi fondasi penting bagi peradaban Islam hingga era kontemporer.
References
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadits, Jakarta: Amzah, 2010
Ahadin Winarko Wibisono, "Sejarah Metodologi Tafsir Al-Qur'an Dan Hadis (Klasik, Modern, Kontemporer)," 2017
Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009
Idri, Studi Hadis, Jakarta: Kencana, 2013
Muhammad Musthafa al-Azhami, Dirasat fi al-Hadits an-Nabawi wa Tarikh Tadwinih, Beirut: al-Maktab al-Islami, 1980
Muhajirin, Ulumul Hadits II, Palembang: Noer Fikri offset, 2016
M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, Bandung: Angkasa, 2003
M. Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian Hadis dari Teks ke Konteks, Yogyakarta: Kalimedia, 2016
M. Alfatih Suryadilaga, Metodologi Syarah Hadis dari Klasik hingga Kontemporer, Yogyakarta: Kalimedia, 2017
Mohammad Rizqillah Masykur, Pengaruh Pembukuan Hadis Terhadap Fikih, Vo. 4, No. 1, Jurnal Al-Makrifat, 2019.
Majid, Abdul Khon, Ulumul Hadis, Jakarta: Amzah, 2008
Ash Shidqie dan Tengku Muhammad Hasbi, Sejarah dan Pengantar ilmu hadis , Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 1999.
Nur al Din Itr and mujiyo, Ulumul Hadist s (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994).
Fatchur Rahman, Ikhtishar Mushthatahu 'l-Hadits. (PT. Alma'arif, Bandung, 1978)
Lutfi maulana, periodisasi perkembangan studi hadist : Dari tradisi tulis/lisan hingga digital 2016
Surur, Naharus. “Tumbuhkan Ketakwaan Kita dengan Berzakat. Zakat Pendidikan”. Diambil pada Tanggal 20 September 2003. Dari http://www.pkpu.or.id./z001.php?id=27, 2001.
Wirakusuma, Ardi. “Memicu Konflik dalam Kontroversi RUU Pornografi:”. Suara Merdeka No.XXI. Semarang. Tanggal 25 Januari 2009.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Muhammad Khoirul Anwar Pasaribu, Zakky Ali Pratama, Prof. Dr. H. Zikri Darussamin, M.Ag

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.