Rekontekstualisasi al haq dalam Interaksi Sosial Persfektif Hadis

Subtansi Al-Haq, Interaksi Sosial, Rekontekstualisasi

Abstract

Rekontekstualisasi konsep Al-Haqq, yang merujuk pada "Yang Maha Benar" atau "Yang Maha Adil" dalam Islam, dalam konteks interaksi sosial melalui lensa perspektif hadis Nabi Muhammad SAW, memperlihatkan relevansi dan aplikabilitas nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran-ajaran hadis yang menekankan kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan sikap hormat terhadap sesama menjadi landasan bagi rekontekstualisasi Al-Haqq dalam hubungan antarindividu dalam masyarakat.  Perspektif hadis Nabi menggambarkan Al-Haqq sebagai pondasi yang mengatur norma-norma moral dalam interaksi sosial. Konsep kebenaran absolut Allah memandu perilaku manusia untuk bertindak secara jujur, adil, dan menghargai kesetaraan di antara individu tanpa memandang perbedaan. Selain itu, ajaran hadis yang menyoroti pengampunan, kemaafan, dan perlakuan baik terhadap sesama menjadi landasan untuk rekontekstualisasi Al-Haqq dalam membangun hubungan yang harmonis. Hal ini menggambarkan pentingnya memberikan ruang bagi kebaikan, toleransi, dan empati dalam interaksi sosial sehari-hari. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai Al-Haqq dalam konteks hadis Nabi, masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang didasarkan pada kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Rekontekstualisasi Al-Haqq dalam interaksi sosial tidak hanya menguatkan nilai-nilai moral, tetapi juga memperkokoh fondasi bagi harmoni dan kesejahteraan dalam masyarakat yang beragam.