PENERAPAN METODE KISAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI KISAH HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE MADINAH PADA FASE B KELAS 4 DI SDN 1 KWANDANG

Authors

  • Paramita Isman Mooduto

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP), khususnya elemen Sejarah Peradaban Islam (SPI), penting dalam pembentukan karakter karena memuat kisah teladan dan peristiwa penting penyebaran Islam. SPI berdampak multidimensional, meliputi penguatan identitas, pengembangan intelektual, karakter, pemahaman konteks masa kini, dan kecintaan pada ilmu. Namun, penyampaian materi sering monoton dengan ceramah tanpa media, menurunkan minat dan pemahaman peserta didik, serta kemampuan menceritakan kembali. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menerapkan metode kisah dalam pembelajaran elemen SPI untuk meningkatkan keterampilan bercerita dan pemahaman materi, khususnya kisah hijrah Nabi Muhammad saw. di kelas 4 SDN 1 Kwandang. Penelitian deskriptif jenis PTK berlandaskan teori Kemmis dan Taggart ini dilaksanakan dalam dua siklus (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi). Subjeknya 12 peserta didik kelas 4. Data dikumpulkan melalui observasi, tes tertulis, dan dokumentasi, dianalisis kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya, metode kisah berdampak positif pada keterampilan bercerita dan pemahaman materi, menciptakan suasana belajar interaktif dan meningkatkan keberanian peserta didik bercerita serta mencapai KKTP. Metode kisah dengan media visual menguatkan daya ingat alur kisah. Peningkatan terlihat pada keruntutan cerita, intonasi, gestur, dan kepercayaan diri, dengan persentase ketuntasan meningkat dari 75% (siklus I) menjadi 100% (siklus II). Disimpulkan, metode kisah efektif meningkatkan motivasi dan kemampuan bercerita dalam pembelajaran elemen SPI, khususnya kisah hijrah. Tahap penerapannya meliputi perencanaan, penyajian, korelasi, kesimpulan, dan evaluasi, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

Downloads

Published

2024-02-20