ANALISIS WACANA MAKNA PACARAN DALAM PERSPEKTIF FILM “CINTA SUBUH
(Model Analisis Teun A. Van Dijk)
Keywords:
Analisis Wacana, PacaranAbstract
Film adalah pengantar atau alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, salah satunya yaitu menyampaikan dakwah kepada masyarakat agar lebih mudah dipahami dalam kehidupan nyata diwujudkan dalam film yang dapat menginspirasi atau memberikan edukasi dan pemahaman kepada penonton ataupu pada masyarakat. Film Cinta Subuh karya Indra Gunawan adalah film menceritakan tentang perjuangan Ratih melawan godaan nafsu dalam dirinya untuk menyikapi perasaan cintanya terhadap lawan jenis yaitu Angga, dan apa yang harus ia lakukan agar terhindar dari dosa zina yaitu contohnya
pacaran. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini ialah (1) Bagaimana struktur makro, super stuktur, sturktur mikro tentang makna pacaran dalam perspektif film “Cinta Subuh” (2) Bagaimna kognisi dan konteks sosial tentang makna pacaran dalam perpektif film “Cinta Subuh”. Menggunakan metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Teun A. Van Dijk. Teori ini menjelaskan berbagai elemen wacana, yaitu diantaranya memiliki subtopik, suprastruktur, babak awal, babak konflik, dan babak resolusi. Struktur mikro berkaitan dengan gaya pada film dan diakhiri dengan elemen retoris yaitu tentang konteks, detail, asumsi, nominalisasi. Hasil penelitian ini yaitu (1) Elemen-elemen wacana memiliki subtopik atau gambaran umum pada film adalah mengandung makna dan larangan untuk meninggalkan diri pada perbuatan zina yaitu menjalin hubungan haram dengan melakukan pacaran. Super struktur babak awal, babak konflik, dan babak resolusi. Struktrur mikro menyangkut gaya penyampaian makna dan pesan dakwah pada film “Cinta Subuh”. (2) Kognisi sosial dan konteks sosial, (a) Kognisi sosial, Islam memamandang tentang gaya pacaran, tentang menjalani kehidupan sebagai umat Islam dengan benar sesuai aturan agama. Menjauhi perbuatan zina dimulai dari menghindari pacaran. (b) Konteks sosial, menyadarkan masyarakat terutama anak muda perihal fenomena pacaran yang dapat menjerumuskan dalam perbuatan kurang baik.