ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITAS JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO KE NEGARA ASEAN (FILIPINA) PADA TAHUN 2020-2022
DOI:
https://doi.org/10.54045/mutawazin.v5i1.1800Abstract
Indonesia dikenal sebagai negara agraris dikarenakan sebagian besar kehidupan perekonomian penduduknya bergantung pada sektor pertanian dengan bekerja sebagai petani. selain memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk Indonesia, sektor pertanian yang merupakan penghasil pangan dan sumber bahan baku industri juga berperan dalam terbukanya lapangan kerja dan berperan dalam memberikan sumbangsih terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional yang berasal dari PDB sektor pertanian. Vika Azkiya Dihni (2022) yang mengutip data dari ASEAN Statistical Publication 2021, menjelaskan bahwa salah satu sektor unggulan yang menjadi produksi terbesar di Asia Tenggara yaitu produksi jagung. Dengan jumlah produksi terbanyak yakni dari negara Indonesia yang mencapai 24,05 Juta ton pada 2020. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa pendekatan secara kuantitatif dengan menggunakan model analisis keunggulan komparatif RCA. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data sekunder. Dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu tahun 2020-2022. Sumber data berasal dari publikasi BPS Republik Indonesia, BPS Provinsi Gorontalo, Publikasi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Publikasi Kementrian Perdagangan. Hasil nilai RCA ekspor jagung Gorontalo ke Filipina berfluktuasi. Pada tahun 2020 memiliki nilai RCA sebesar 6,04. Sedangkan tahun 2021 nilai RCA bernilai 0. Kemudian tahun 2022 nilai RCA-nya sebesar 5,55. Nilai indeks RCA tahun 2020 bernilai 0. Begitupun tahun 2021, nilai indeks RCA bernilai 0. Berarti dalam 2 tahun ini kinerja ekspor komoditas jagung tidak mengalami peningkatan. Kemudian tahun 2022, nilai indeks RCA meningkat sebesar 0,92. Akan tetapi nilai ini menunjukkan bahwa kinerja ekspor komoditas jagung tidak menunjukkan adanya peningkatan kinerja karena nilainya kurang dari 1.