Interferensi Bahasa Gorontalo dalam Ungkapan Bahasa Arab dalam Perspektif Akulturasi Linguistik
DOI:
https://doi.org/10.58194/alkilmah.v2i1.1846Keywords:
Interfensi Leksikal, Bahasa Gorontalo, Bahasa Arab, Akulturasi LinguistikAbstract
Interferensi leksikal sering terjadi pada individu yang menguasai dua atau lebih bahasa, termasuk santri di Pondok Pesantren Al-Falah, di mana bahasa Arab digunakan sebagai bahasa pendidikan dan bahasa ibu mereka adalah bahasa Gorontalo. Meskipun banyak penelitian sebelumnya telah membahas fenomena ini, fokusnya sering terbatas pada materi tertentu, sehingga kurang memperhatikan konteks interaksi sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi interferensi leksikal dalam interaksi sehari-hari santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan subjek santri kelas VIII A. Data dengan teknik simak bebas libat cakap dan dianalisis menggunakan metode padan referensial. Hasil menunjukkan 21 kali interferensi leksikal dari 13 percakapan, dengan indeks 80,76%. Penyebab interferensi dipengaruhi oleh faktor internal, seperti penggunaan bahasa ibu dan keterbatasan dalam bahasa Arab, serta faktor eksternal, seperti kebiasaan berbahasa di keluarga dan lingkungan sekolah. Penelitian ini memberikan wawasan yang berguna bagi pendidik untuk mengembangkan strategi pengajaran bahasa Arab yang lebih efektif, dengan mempertimbangkan bahasa ibu dan konteks lingkungan, sekaligus menjadi dasar untuk penelitian lanjut dalam interaksi multilingual.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Seprianti A Pakuna, Abdullah, Dzulkifli M Mooduto, Yuslin Kasan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.