Media Global Versus Resistensi Lokal Pada Deepfake Pornografi Sebagai Alat Dehumanisasi Perempuan Dalam Budaya Konservatif

Authors

  • Muhammad Kanzul Fikri Muhammad Kanzul Fikri Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Keywords:

Media Global, Deepfake Pornografi, Gender

Abstract

Artikel ini menganalisis bagaimana media global, melalui fenomena deepfake pornografi, memengaruhi identitas gender perempuan dalam konteks budaya konservatif. Media global sering mereproduksi representasi perempuan dalam kacamata hegemoni Barat yang liberal, yang kerap bertentangan dengan nilai-nilai Timur yang lebih normatif dan patriarkal. Dalam budaya Barat, narasi kebebasan seksual sering dilihat sebagai bentuk otonomi individu, sedangkan dalam budaya Timur, hal tersebut dapat dibaca sebagai pelanggaran terhadap kehormatan kolektif. Meski berbeda, keduanya sama-sama berisiko memfasilitasi dehumanisasi perempuan melalui media yang mengeksploitasi tubuh mereka. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis wacana kritis terhadap representasi deepfake pornografi dalam media digital dan tanggapan masyarakat konservatif terhadapnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa media global dapat menjadi alat pemberdayaan jika digunakan untuk mendekonstruksi stereotip gender dan memperkuat narasi alternatif yang berakar pada nilai lokal. Pendekatan lintas budaya diperlukan agar pemberdayaan tidak bersifat homogen dan bias budaya dominan.

Kata kunci : Media Global, Deepfake Pornografi, Gender.

Downloads

Published

2024-12-31