PENGALAMAN EMOSIONAL PEMUDIK DALAM TRADISI MUDIK: studi kasus pada mahasiswa gorontalo

Authors

  • Yusril Alinggahe UIN sunan Kalijaga
  • Urpiani UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Keywords:

Tradisi Mudik, Emosi Pemudik, Mahasiswa Gorontalo

Abstract

Pengalaman emosional pemudik dalam tradisi mudik pada mahasiswa gorontalo menghasilkan bentuk-bentuk emosi pada mahasiswa dan faktor-faktor pendorong emosi pemudik serta Implikasi pemudik. Penulis menggunakan teori kepribadian Dalam konteks psikologi, kita perlu membedakan feeling (perasaan) dari emosi yang dalam     penggunaan     bahasa     sehari-hari   sering     dicampur adukkan. Keadaan yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan yang sering mengiringi banyak kegiatan kita adalah keadaan perasaan yang ringan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitiatif yang mengutamakan deskripsi atas observasi dilapangan penelitian. Dalam temuan dan pembahasan dalam penelitian ini adalah mudik sebagai fenomena diindonesia. Ada perbedaan emosi pada pemudik antara pulang pada hari lebaran dan pulang pada hari biasa sebab terdapat emosional yang berlebihan pada saat pulang lebaran antara lain senang dan puas yang dirasakan oleh pemudik. Mudik lebaran dijadikan satu momentum dalam melakukan halal bil halal, sungkeman pada orang tua, memberikan hadiah pada oeang tua, tante, kakek, nenek, dan ponakan serta saudara. Sedangkan pulang pada saat hari biasa dianggap tidak bermakna dan biasa saja sebab yang dirasakan hanya mau lari dari permasahan pekerjaan, bosan dalam lingkungan kerja.

Downloads

Published

2024-07-31

How to Cite

Alinggahe, Y., & Urpiani. (2024). PENGALAMAN EMOSIONAL PEMUDIK DALAM TRADISI MUDIK: studi kasus pada mahasiswa gorontalo . TADAYYUN: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Humaniora, 2(1), 72–84. Retrieved from https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tj/article/view/1584