MOMULAH EMAS: TRADISI PEMBANGUNAN RUMAH BARU DI BOLAANG MONGONDOW UTARA, SULAWESI UTARA

Authors

  • Zait Goma IAIN Sultan Amai Gorontalo
  • Adnan IAIN Sultan Amai Gorontalo
  • Naufal Ilma Wahyudin IAIN Sultan Amai Gorontalo

Keywords:

momula emas, religiusitas, budaya lokal, Bolang mongondow utara

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang tradisi momulah emas (menanam emas) dalam pembangunan rumah baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Temuan penelitian ini diantaranya tradisi momulah emas memiliki makna untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rezeki. Melalui momulah emas masyarakat memohon keselamatan, ketentraman, serta kesejahteraan dalam hidup. Tradisi momulah emas memiliki pengaruh terhadap si pemilik rumah baru tergantung dari tata carak praktik apabilah praktiknya melenceng dari aturan adat yang sudah di tentukan maka sipemilik rumah beru akan mendapatkan musibah misalnya “rojiki molanjaru” rezki selalu lancar, “diyo salalu mohopate” tidak selalu bertengkar, “Ohtania boleh diyo mopopanas” rang rumah tidak sakitsakitan, “diyoh mososalana” tidak saling meningalkan. Agar tidak terjadi musibah tentunya kita harus mengikuti aturan adat yang sudah di tentukan terlebih dahulu

Downloads

Published

2024-01-04

How to Cite

Zait, G., Adnan, & Wahyudin, N. I. (2024). MOMULAH EMAS: TRADISI PEMBANGUNAN RUMAH BARU DI BOLAANG MONGONDOW UTARA, SULAWESI UTARA. TADAYYUN: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Humaniora, 1(2), 1–15. Retrieved from https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tj/article/view/1370