El-Mizzi : Jurnal Ilmu Hadis https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/em <p>El-Mizzi Jurnal Ilmu Hadits</p> en-US El-Mizzi : Jurnal Ilmu Hadis ILMU TAHAMMU WA ADA’ DALAM KAJIAN HADIS https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/em/article/view/2020 <p>Studi hadits selalu mengalami perkembangan dan pengembangan yang dinamis dalam&nbsp;setiap fase sejarahnya, sesuai dengan tuntunan dan tantangan zamannya. Tulisan ini mencoba memotret dan mendeskripsikan perkembangan studi hadits satu abad terakhir di dunia Islam. Dengan pendekatan historis-deskriptif, tulisan ini akan memetakan karakter dan kecenderungan mutakhir studi hadits di dunia Islam.</p> <p>Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an. Keberadaannya sangat urgen ketika tidak ditemukan penjelasannya di dalam Al-Qur'an. Akan tetapi, penentuan layak atau tidaknya sebuah hadis untuk dijadikan hujjah (amalan) berkaitan dengan matan, perawi dan sanad. Tahammul wa al-Ada' merupakan salah satu cara untuk mengetahui kualitas validitas suatu hadits dilihat dari keterkaitan sanadnya. Metode tahammul wa al-ada' meliputi; 1) al-Sama'. 2) al-'Ard atau al-Qirā'ah. 3) al-Ijazah. 4) al-munawalah. 5) al-Mukatabah. 6) I'lam al-Syaikh. 7) al-Wasiyyah. 8) al-wijadah.</p> Putri Permata gusnelly Muhammad Khoirul Anwar Pasaribu Tesa Palisa Prof. Dr. H. Zikri Darussamin, M.Ag Copyright (c) 2024 Putri Permata gusnelly, Muhammad Khoirul Anwar Pasaribu, Tesa Palisa, Prof. Dr. H. Zikri Darussamin, M.Ag https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-09-23 2023-09-23 3 2 1 13 PERKEMBANGAN HADITS PADA MASA KONTEMPORER DAN ERA DIGITAL https://ejournal.iaingorontalo.ac.id/index.php/em/article/view/1968 <p>Sejarah kajian hadits dari masa ke masa mengalamai perkembangan yang sangat signifikan, mulanya kajian hadits dari lisan ke lisan berkembang menjadi tulisan, perubahan tersebut tak lain sebagai bentuk kekhawatiran akan hilangnya hadits-hadits Nabi SAW, perkembangan hadits mencapai puncaknya ketika memasuki periode tabiin tepatnya pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz, dimana hadits pada masa ini resmi dikodifikasi guna menanggulangi tersebarnya hadits-hadits palsu yang di pelopori oleh para pelaku bid’ah. Lebih lanjut, setelah hadits dikodifikasi perkembanganya menjadi sangat pesat, dengan lahirnya kitab-kitab kanonik hadits hingga muncul term-term keilmuwan hadits yang berorientasi sebagai penyeleksi hadits (kritik sanad hadits) serta muncul pula kitab-kitab syarh hadits sebagai penjelas hadits-hadits Nabi SAW. Hingga periode selanjutnya kajian hadits beralih tidak hanya berkutat pada kritik sanad melainkan sudah memasuki kritik terhadap matan. Sebagai sumber kedua ajaran Islam setelah al-Qur’an, kajian mengenai studi hadits terus dikembangkan terlebih menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat yang ditandai dengan perkembangan teknologi sebagai salah satu sarana informasi dan komunikasi di era global. Maka, hadits pun turut serta dikembangkan guna menyeimbangi dan menyesuaikan diri dengan kondisi di era yang digital saat ini. Akses terhadap pencarian hadits yang dulu biasanya didapatkan secara manual kini telah dipermudah melalui software/ aplikasi di internet. Seperti Maktabah Syamilah, Lidwa Pusaka, Jawami’ al-Kalim dan lain sebagainya. Dengan perkembangan ini, diharapkan masyarakat khususnya generasi millennial supaya bisa memanfaatkan software yang disediakan sebagai bentuk digitalisasi dari kitab hadits untuk digunakan dengan sebaik mungkin. Sehingga, esensi hadits tidak hilang atau pudar di tengah kehidupan masyarakat modern saat ini.</p> Muhammad amru al fatih Farhan Rafif Satria Bakri Zikri Darussamin Copyright (c) 2024 Muhammad amru al fatih, Farhan Rafif Satria Bakri, Zikri Darussamin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-09-13 2023-09-13 3 2 14 29